
KutaKita – Pembangunan transportasi Kereta Api di Medan merupakan inisiatif JT. Cremer seorang manajer Perusahaan Tembakau Deli (Deli Matschappij). Dia memperjuangkan kepada pemerintah Kolonial Belanda agar jaringan transportasi Kereta Api di Sumatera Timur sesegera mungkin dapat dibangun dan direalisasikan. Alasan itu dikemukakan karena pesatnya perkembangan perusahaan perkebunan tembakau Deli yang membutuhkan sarana tranportasi cepat.
Perkembangan Belawan sebagai pelabuhan ekspor hasil perkebunan langsung ke Eropa menjadi alasan untuk segera dilakukan pembangunan jaringan Kereta Api. Selama ini transportasi pengiriman hasil perkebunan ke Belawan dilakukan dengan jalur sungai. Transportasi sangat ini dinilai sangat lambat untuk pengiriman. Jadi diperlukan transportasi memadai seperti kereta api untuk meningkatkan kinerja pengiriman hasil perkebunan.
Berdasarkan surat Keputusan Gubernur Jenderal Belanda maka pada tanggal 23 Januari 1883, permohonan ijin pemakai tanah atau konsesi dari pemerintah Belanda untuk pembangunan jaringan kereta api yang menghubungkan Belawan – Medan – Delitua – Timbang Langkat (Binjai) dilaksanakan pembangunannya.
Pada bulan Juni 1883, izin konsesi tersebut dipindah-tangankan pengerjaannya dari Deli Matschappij kepada perusahaan bernama Deli Spoorweg Matschappij (DSM). Pada tahun itu pula Presiden Komisaris DSM, Peter Wilhem Janssen merealisasikan pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Medan-Labuhan.
Pembangunan rel kereta api terus dilakukan. Pembangunan ini dibantu dan disponsori oleh seorang jutawan Tionghoa bernama Tjong A Fie. Kuli pembangunan rel kereta didatangkan dari Penang dan kebanyakan dari mereka adalah orang- orang Tionghoa.
Tahun 1902, pembangunan rel kereta api dilanjutkan dengan menghubungkan antara Lubuk Pakam – Bangun Purba. Tahun 1916 dibangun jaringan Kereta Api yang menghubungkan Medan – Siantar yang sudah menjadi pusat perkebunan teh. Tahun 1929 – 1937 dibangun jaringan Kereta Api yang menghubungkan Kisaran dan Rantau Parapat.
Hingga tahun 1940 sudah terbangun jaringan kereta api dengan rute :
Medan – Belawan
Medan – Timbang Langkat (Binjai) yang menjadi penghubung ke Selesai dan Kuala dan juga Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan
Medan – Stasiun Kampung Baru yang kemudian menjadi penghubung Deli Tua dan Perkebunan Arnhemia Pancur Batu
Medan – Serdang – Lubuk Pakam yang menjadi penghubung Bangun Purba dan juga Perbaungan hingga ke Tebing Tinggi
Dari Tebing Tinggi maka terhubung Siantar dan Kisaran – Tanjung Balai hingga Rantau Parapat
Namun saat ini beberapa jalur kereta Api yang telah dibangun oleh Pemerintah Belanda itu sudah tidak lagi difungsikan.
Ditulis oleh Joey Bangun
.
Sumber Sejarah :
Sejarah Medan Tempo Doeloe – Tengku Luckman Sinar
Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur – Tengku Luckman Sinar
DELI SPOORWEG MAATSCHAPPIJ Kontribusi Perkebunan Deli Dalam Pengembangan Transportasi Di Sumatra Utara – Erond L. Damanik, M.Si
.