
Kutakita – Gereja tertua di Medan adalah Gereja Immanuel atau sekarang lebih dikenal dengan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Jemaat Immanuel yang berlokasi di jalan Pangeran Diponegoro Medan. Gereja ini tepat berada di depan kantor Gubernur Sumatera Utara. Gereja ini dibangun pada tahun 21 Oktober 1921.
Bentuk bangunannya sangat berbeda dengan kebanyakan gereja di Medan. Arsitekturnya bergaya renaissance. Pintu depannya terbuat dari kayu yang kokoh. Diatasnya menjulang menara yang tinggi. Dibawah menara terdapat sejumlah ventilasi yang memanjang keatas dan berbentuk simetris. Empat jam besar menghiasi 4 sisi dinding dan menara. Namun jam-jam berbentuk kotak itu hanya tinggal penghias ruangan dan tidak berfungsi lagi.
Dibalik Jam-jam itu, didalam menara tedapat lonceng buatan Belanda tahun 1922. Dulu Lonceng ini akan berdentang otomatis pada waktu tertentu. Suaranya bisa terdengar hingga radius 3 KM.
Awalnya gereja ini dikenal dengan nama Indische Kerk dan Staatskerk. Di gereja inilah dulu orang-orang Belanda beribadah.
Dimasa pendudukan Jepang pada tahun 1942-1945, gereja ini digunakan untuk gudang perlengkapan. Setelah Indonesia merdeka fungsinya dikembalikan menjadi gereja dan belakangan berubah nama menjadi Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB). Jemaat gereja ini banyak berasal dari Indonesia Timur. Itu sebabnya Gereja ini berjuluk Gereja Ambon. (JB)